Kamis, 08 November 2018

Sejarah Kerajaan Tarumanegara Lengkap Beserta Peninggalan

Sejarah Kerajaan Tarumanegara - Riwayat Kerajaan Tarumanegara adalah satu diantara kerajaan paling tua di Indonesia atau ke-2 paling tua sesudah Kerajaan Kutai. Kerajaan ini berdiri dari era ke-4 sampai era ke-7. Berdasarkan catatan riwayat Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan beraliran agama Hindu.

Waktu Awal 


Kerajaan Tarumanegara dibangun oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M. Kerajaan ini ialah lanjutan riwayat Kerajaan Salakanegara yang berdiri pada tahun 130 M sampai 362 M. Saat Kerajaan Tarumanegara berdiri dengan diawali perpindahan ibukota negara dari Salakanegara ke Sudut Sekolah Tarumanegara. Sedang Salakanegara jadi kerajaan daerah di bawah Kerajaan Tarumanegara.

Kerajaan Tarumanegara terdapat di daerah Salakanegara. Lebih detailnya ada di daerah Banten serta Bogor. Ibukotanya Sundapura. Menurut prasasti Tugu pada tahun 417 M daerah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara mencakup Banten, Jakarta, Bogor serta Cirebon.

Waktu Runtuhnya 


Keruntuhan Kerajaan tarumanegara jarang didapati. Bahkan juga dalam beberapa prasasti cuma mengatakan nama Maharaja Purnawarman. Perihal yang sangat sangat mungkin ialah saat Raja Linggawarman turun tahta. Beliau digantikan oleh menantunya Tarusbawa. Tarusbawa yang waktu itu naik tahta saat pamor Kerajaan Tarumanegara sudag turun punya niat untuk menghidupkan nama besar kerajaan mertuanya. Akan tetapi Langkah yang diambil malah menghilangkan Kerajaan Tarumanegara.

Dalam tahun 670 M. Tarusbawa yang datang dari Kerajaan Sunda Sambawa, mengubah nama Kerajaan Tarumanegara jadi Kerajaan Sunda. Momen itu membuat Wretikandayun, cicit Manikmaya yang waktu itu jadi Raja Kerajaan Galuh memisahkan negaranya dari Tarusbawa.

Pembelahan ini pula mendapatkan suport dari Kerajaan Kalingga. Sebab waktu itu putera mahkota Kerajaan Galuh Sanna menikah dengan Sanaha Puteri Maharani Sima dari Kerajaan Kalingga, Jepara Jawa Tengah. Suport itu membuat Wretikandayun minta untuk lokasi Kerajaan Tarumanegara dibagi dua. Sebab ingin hindari perang saudara, jadi Raja Tarusbawa memecah lokasi Kerajaan Tarumanegara jadi lokasi Kerajaan Sunda serta lokasi Kerajaan Galuh dengan Citarum menjadi batasnya.

Jadi diambil kesimpulan Kerajaan Tarumanegara cuma mempunyai 12 Raja sampai Kerajaan Tarumanegara menjadi Kerajaan Sunda.

Di Jakarta berbentuk Prasasti Tugu, Prasasti didaerah Banten berbentuk Prasasti Cidangiang. Prasasti itu berhuruf Pallawa serta berbahasa sanskerta. Umur prasasti lebih muda dibanding dengna prasasti dari Kutai. Tidak hanya berdasar pada prasasti, ada juga bersumber berita di luar negeri yang datang dari Cina. Diantara Prasasti yang sudah diketemukan serta berita dari Cina mengenai Kerajaan Tarumanegara diantaranya menuturkan seperti berikut...

a. Prasasti Ciaruteun, mengatakan nama Tarumanegara, Raja Purnawarman serta lukisan sepasang kaki yang dipandang sama juga dengan telapak kaki Dewa Wisnu.
b. Prasasti Tugu, mengatakan jika Raja Purnawarman memerintah menggali aliran air selama 6.112 tombak (11 km) yang dinamakan dengan Sungai Gomati. Pekerjaan pembuatan Sungai Gomati itu dikerjakan pada pemerintahan ke-22 Raja Purnawarman serta tuntas dalam 21 hari. Prasasti Tugu ikut mengatakan terdapatnya penggalian Sungai Candrabhaga atau Sungai Bekasi saat ini (menurut penafsiran Prof. Dr. Purbacaraka).
c. Prasastu Kebun Kopi, diketemukan di Kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibungbulang. Di Situ tergambar dua sisa tapak kaki gajah yang diidentikkan dengan gajah Airrawata (punya Dewa Wisnu).
d. Prasasti Jambu, diketemukan di Bukit Koleangkap (30 km samping barat Bogor). Dalamnya mengagungkan serta memuji keperkasaan Raja Purnawarman baik dalam pemerintahan ataupun dalam peperangan.
e. Salah satunya berita dari Cina mengatakan jika pada tahn 528-535 Masehi serta 666-669 Masehi negara Tol-lo-mo (Tarumanegara) mengirim utusan ke Negeri Cina.

Berdasar pada berita serta narasi dari Cina itu diambil rangkuman seperti berikut...
a. Kerajaan Tarumanegara lebih muda usianya dibanding Kerajaan Kutai serta saling mendaat dampak Hindu
b. Raja Purnawarman menyuruh Tarumanegara kira-kira saat 22 tahun
c. Raja Purnawarman disamakan dengan Wisnu. Pemujaan tapan kaki di India adalah perihal yang umum terpenting kaki Wisnu. Jadi, agama yang berpengaruhi di Tarumanegara ikut agama Hindu atau Wisnu.
d. Lokasi Tol-lo-mo yang disebut adalah Tarumanegara. Dengan kirim utusan dari To-lo-mo ke Cina, bermakna Tarumanegara telah terkait dengan Cina.
e. Pembuatan Sunga Candrabhaga serta Sungai Gomati di lokasi Tarumanegara tunjukkan jika skema pengairan telah teratur. embuatan sungai itu peluang mempunyai tujuan untuk mengairi sawah serta menahan bahaya banjir.
f. Penduduk Tarumanegara tidak hanya hidup dari bercocok tanam beberapa ikut hidup dari perdagangan. Beberapa barang yang mereka perdagangkan, diantaranya gading gajah, cula badak, serta kulit penyu.

Seperginya Raja Purnawarman tidak didapati siapa raja substitusinya sebab tidak ada sumber prasasti menjelaskan kondisi Kerajaan Tarumanegara setelah itu. Pada tahun 669 Masehi tidak ada berita kabarnya kembali mengenai Tarumanegara. Peluang Kerajaan Tarumanegara hancur karena serangan Kerajaan Sriwijaya dari Sumatera.

Kehidupan Penduduk Kerajaan Tarumanegara 

a. Bagian Ekonomi. Berdasar pada Prasasti Tugu dijelaskan jika kehidupan ekonomi penduduk Kerajaan Tarumanegara yang penting ialah pertanian. Penggalian Sungai Gomati adalah bukti jika saat itu irigasi sangatlah dilihat oleh raja sebab pertanian adalah penopang penting kehidupan ekonomi penduduk Kerajaan Tarumanegara.

b. Bagian Sosial. Kehidupan sosial penduduk Kerajaan Tarumanegara dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu. Walau demikian, kehidupan masyarakatnya masih semakin banyak memakai skema sosial kemasyarakatan warisan nenek moyang bangsa Indonesia.

c. Bagian Budaya. Berdasar pada sumber prasasti yang diketemukan tunjukkan jika kebudayaan penduduk Tarumanegara cukuplah maju. Di bagian sastra, masyarakatnya sudah kenal syair sebab isi dari prasasti yang diketemukan berupa syair. Bahasa yang digunakan saat itu ialah bahasa sanskerta dengan huruf Pallawa. Setelah itu bagian seni pahat, dari arca yang diketemukan, yakni berbentuk Arca Wisnu dari Cibuaya menunjukkan terdapatnya kesamaan dengan arca-arca yang diketemukan di Semenanjung Melayu, Siam serta Kampuchea.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar