Rabu, 31 Oktober 2018

Fase Penyebaran Agama Islam di Indonesia LENGKAP

Penyebaran Agama Islam di Indonesia - Proses sambungan, serta perluasan agama dan budaya Islam di Indonesia, dilaksanakan dengan fase serta sedang dilakukan secara damai agar tidak menimbulkan ketegangan sosial. Mengukur penyebaran agama dan budaya Islam di Indonesia melalui beberapa aliran di bawah ini.

A. sebelumnya perdagangan aliran Islam masuk ke Indonesia melalui perdagangan yang dilakukan oleh perdagangan (India). Sama dengan perubahan dalam jalur perdagangan ketujuh m S/D adalah 16 m. beberapa pedagang ini berkunjung ke Indonesia untuk waktu yang singkat dalam waktu dan menunggu Tepatu untuk melanjutkan perjalanan mereka ke tempat lain , seperti Cina. Sementara beberapa pedagang Muslim dikunjungi, jangka panjang hubungan dalam sekelompok kecil pedagang Islam dan masyarakat lokal. Pedagang Muslim telah ditukar tidak hanya untuk bergabung penyebaran Islam adat untuk tertarik dalam pendidikan Islam dan budaya.

B. aliran banyak pernikahan Muslim, beberapa pedagang yang tinggal untuk sementara di Indonesia. Mereka menikah wanita pribumi di putri mereka. Sebelum Dinikasi, wanita non-Muslim dikatakan untuk masuk. Islam pertama. Di antara para wanita yang menikah pedagang Muslim adalah putri seorang raja atau seorang bangsawan. Spesial pada proses pernikahan termasuk putri seorang raja atau seorang bangsawan yang sangat membantu dalam penyebaran Islam. Dengan jenis proses, Islam begitu cepat. Jika seorang raja atau seorang Adipati mualim kepada Islam sehingga orang akan dengan mudah dibawa ke Islam.

Contoh dari pernikahan yang termasuk putri seorang raja atau seorang bangsawan, perkawinan yang Maulana Ishak dengan putri raja Blambangan yang melahirkan anak perempuan Pernikahan hadiah dari Raden (AMPEL) dengan Nyai Gede Manila, putri TumenggungWilatikta; Pernikahan gadis Kawunganten oleh Jati Cirebon; Persatuan putri Adipati Tuban (Tile-) dengan Sheikh Allane (Muslim Arab) yang melahirkan Sheikh Jali (Laleluddin). Perkawinan, menciptakan ikatana kekeluargaan yang kuat.

C. aliran tasawuf adalah mengajar mistik atau pendekatan Allah. Sebagian ulama Sufi biasanya memiliki keterampilan yang dapat membantu penduduk, seperti ahli dalam pengobatan penyakit. Mereka mengajar Islam di Indonesia untuk rencana penduduk selalu tetap fokus pada Hinduisme dan Buddhisme untuk memahaminya dengan mudah. Akibatnya, masyarakat adat siap menerima Islam. Beberapa tokoh tasawuf di Indonesia, termasuk Hamza Fansyuri, Syamsuddin Amerika Serikat Sumatera, Nur al Din al Raniri, Abdul Rauf, Al Sheikh Siti Jenar dan tahap panggung.

D. aliran ajaran Islam menyebar pendidikan melalui aliran pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah asrama. Proses pembelajaran dalam magang dipimpin oleh seseorang Kiai atau sarjana. Siswa atau mahasiswa yang tinggal di kabin atau asrama. Setelah studi pascasarjana, beberapa siswa kembali ke wilayah rumah mereka. Mereka memiliki keharusan untuk kembali mengajar pengetahuan mereka dalam populasi sekitarnya. Dengan cara ini, Islam masih berkembang di sebagian daerah terpencil. Perumahan sekolah yang berdiri pada masa perkembangan agama Islam di Jawa, termasuk Pesantren Ampel, di Surabaya, dan magang putri Di gadis. Kemudian ada beberapa ulama agama dan guru-guru agama atau mereka menjadi penasihat keagamaan di kerajaan. Kyai Dukuh adalah master Maulana Yusuf di Kerajaan Banten. Kyai Ageng kesenjangan adalah Profesor Jaka Tingkir. Syekh Yusuf adalah seorang penasihat keagamaan untuk Sultan Ageng Tirtayasa Banten.

E. aliran seni dan ekspansi budaya agama Islam juga dapat melalui seni dan budaya, seperti pembangunan seni (Masjid), patung (patung), tari, musik, seni dan sastra. Islamisasi ini dilakukan melalui wayang pertunjukan Jgua Disisipi ajaran Islam. Cara ini orang akan dengan mudah menangkap dan memahami ajaran Islam. Penyebaran Islam melalui analogi seni dilakukan oleh Kalijaga dan tahap seni panggung, membuat boneka alat propaganda. Kalijaga tetap pesan pinggiran Islam dalam balapan wayang. Juga, bahkan dengan massa mengajak penonton sepanjang mengatakan ungkapan-ungkapan kepercayaan. Cerita wayang diambil dari kisah Mahabharata dan Ramayana, tetapi oleh Kalijaga Diseliptakan beberapa pahlawan Islam. Nama spesifik ini panggilan simbol Islam. Sebagai contoh, panah Kalimasada, senjata yang kuat, yang terkait dengan kalimat kepercayaan, pengakuan yang berisi pernyataan tentang Tuhan yang Maha Esa, serta Nabi Muhammad. Mereka menjadi dogma Islam pertama. Pesan Islamisasi yang dilakukan melalui literatur berpartisipasi, misalnya, dalam buku Primbon selama 16 M yang didirikan oleh Bonang. Buku-buku tentang tasawuf yang diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu, dan juga dalam bahasa daerah. Chronicle Hikayat berpartisipasi juga ditulis dalam bahasa lokal dengan huruf serta wilayah Arab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar